Riwayat Hidup Santo Anselmus

Santo Anselmus

Kisah Perjalanan Hidup Santo Anselmus: Pembela Iman dan Pencari Kebenaran

Masa Muda dan Pencarian Pengetahuan:

Santo Anselmus lahir di Aosta, Italia, pada tanggal 21 April 1033. Ia dibesarkan dalam keluarga bangsawan yang taat Katolik. Sejak kecil, Anselmus menunjukkan kecerdasan yang luar biasa dan memiliki minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan.

Pada usia 15 tahun, Anselmus meninggalkan rumah dan pergi ke Burgundia, Prancis, untuk mencari pendidikan yang lebih baik. Ia belajar di berbagai biara dan sekolah, dan menjadi ahli dalam bidang filsafat, teologi, dan retorika.

Panggilan Ilahi dan Pengabdian pada Gereja:

Pada usia 27 tahun, Anselmus mengalami pertobatan yang mendalam dan memutuskan untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan. Ia bergabung dengan biara Benediktin di Bec, Prancis, dan menjadi seorang biarawan.

Anselmus dikenal sebagai seorang pemikir yang brilian dan penulis yang ulung. Ia menghasilkan banyak karya teologi yang penting, termasuk “Proslogion” dan “Cur Deus Homo?”. Karya-karyanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teologi dan filsafat Kristen.

Pembela Iman yang Teguh:

Anselmus juga dikenal sebagai seorang pembela iman yang teguh. Ia pernah ditunjuk sebagai Uskup Agung Canterbury di Inggris, dan dengan berani melawan berbagai bidah dan korupsi di dalam Gereja.

Kematian dan Warisan Abadi:

Anselmus wafat di Canterbury, Inggris, pada tanggal 21 April 1109. Ia dikanonisasi sebagai santo oleh Paus Klemens III pada tahun 1163.

Santo Anselmus dihormati sebagai salah satu teolog dan filsuf paling penting dalam sejarah Gereja Katolik. Ia dijuluki sebagai “Bapa Teologi Skolastik” karena karyanya yang menggabungkan iman dengan akal budi.

Ajaran dan Teladan:

Santo Anselmus mengajarkan kita tentang pentingnya iman dan akal budi. Ia menunjukkan kepada kita bahwa iman bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang memahami kebenaran melalui akal budi.

Kisah hidup Santo Anselmus menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mencari pengetahuan dan kebenaran dengan semangat yang tulus. Ia mengingatkan kita bahwa Allah selalu menyertai kita dan dapat memberikan kita kekuatan untuk mengatasi segala rintangan.