Ayat 1:
Berlutut di palungan-Mu, ya Yesus,
Sumber Hidup, kubawa persembahanku
yang memang hak milik-Mu: hatiku,
roh dan jiwaku, seluruh isi hidupku,
pada-Mu berkenanlah!
Ayat 2:
Dahulu dari lahirku, Kau, Yesus, sudah lahir;
dan ‘ku terpilih oleh-Mu, meski belum ‘ku jadi;
Kau sudah mengasihiku dan Kaurelakan diri-Mu
supaya kumiliki.
Ayat 3:
Di malam maut yang kelam,
ya Yesus, Kau Suryaku:
Kau bawa hidup dan terang
dan damai kepadaku.
O Surya kasih yang besar,
Pemancar iman yang benar,
cah’ya-Mu sungguh indah!
Ayat 4:
Dengan memandang wajah-Mu
yang suci tak bernoda
tak kunjung puas mataku;
pada-Mu ‘ku berdoa.
Andaikan lubuk hatiku seluas laut, Tuhanku,
hendak kurangkum Dikau!
Ayat 5:
Setiap kali hatiku berduka tak terhibur,
sabda-Mu: “Aku Kawanmu, bebanmu Aku pikul.
Mengapa tersedu-sedan?
Kubuat jalanmu terang: dosamu Kuampuni!”
Ayat 6:
Palungan ini bagi-Mu terlampau sederhana
dan rumput alas tidur-Mu tak pantas bagi Raja.
Yang layak bagi Tuhanku: istana, sutra, beledu,
ayunan mas kencana.
Ayat 7:
Tetapi nikmat dunia, ya Tuhan, tak Kau cari.
Kau dating, miskin dan lemah,
sengsara Kau hadapi;
Engkau memikul salib-Mu demi keselamatanku;
Terima kasih, Tuhan!
Ayat 8:
Yang aku mohon padaMu, ya Yesus, hanya satu:
berdiamlah di hatiku sekarang dan selalu.
Jadikanlah nuraniku palungan-Mu
dan takhta-Mu; Limpahkan sukacita!