Riwayat Hidup Santa Tarbula

Santa Tarbula

Kisah dan Perjalanan Hidup Santa Tarbula

Santa Tarbula, yang juga dikenal dengan nama Tarbu, Therbuta, Pherbutha, dan Phermoutha, adalah seorang santa, perawan, dan martir Persia yang dihukum mati dengan cara digergaji menjadi dua bagian setelah dituduh melakukan sihir dan menyebabkan penyakit pada ratu Persia. Dia hidup pada masa pemerintahan Raja Sapor II (309-379 M) dan diyakini wafat antara tahun 341 dan 349 M.

Masa Kecil dan Masa Muda

Informasi tentang masa kecil dan masa muda Santa Tarbula sangatlah terbatas. Dikisahkan bahwa dia berasal dari keluarga Kristen yang taat dan hidup dengan penuh iman. Sejak kecil, dia dikenal sebagai seorang gadis yang saleh dan berhati mulia. Dia selalu rajin berdoa dan beramal baik, serta tekun mempelajari ajaran agama Kristen.

Tuduhan Sihir dan Kemartiran

Pada masa pemerintahan Raja Sapor II, terjadi permusuhan besar terhadap umat Kristen di Persia. Banyak orang Kristen yang dianiaya dan dibunuh karena keyakinan mereka. Suatu hari, Ratu Persia jatuh sakit parah dan para penasihatnya menuduh Santa Tarbula sebagai penyebabnya. Mereka mengatakan bahwa Santa Tarbula telah melakukan sihir untuk mencelakai ratu.

Santa Tarbula ditangkap dan disiksa dengan kejam. Dia dipaksa untuk menyangkal imannya, tetapi dia tetap teguh dalam keyakinannya. Dia menolak untuk mengakui tuduhan sihir dan menyatakan bahwa penyakit ratu adalah kehendak Tuhan.

Karena penolakan kerasnya, Santa Tarbula dihukum mati dengan cara yang mengerikan. Dia digergaji menjadi dua bagian dan tubuhnya dibuang ke sungai. Kematiannya yang tragis menjadi simbol keberanian dan iman yang luar biasa bagi umat Kristen di Persia.

Warisan Santa Tarbula

Santa Tarbula dihormati sebagai martir dan santa oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur. Dia dianggap sebagai teladan iman yang kuat dan kesetiaan kepada Tuhan. Kisah hidupnya yang penuh pengorbanan dan keberanian terus menginspirasi banyak orang hingga saat ini.

Santa Tarbula diperingati setiap tanggal 22 April oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur. Dia menjadi pelindung bagi mereka yang mengalami penganiayaan dan penyiksaan karena iman mereka.